Formulasi Sunscreen Emulgel, Cara Pembuatan, Alasan Pemilihan Bahan, dan Cara menghitung SPF
TUGAS KOSMESETIKAL
Formulasi Green Tea Sunscreen Emulgel
Formulasi tabir surya emulgel
dikembangkan karena stabilitas emulgel dan sifatnya yang tidak terlalu
berminyak dibandingkan dengan formulasi konvensional seperti emulsi (Narayanan,
2010). Emulgel merupakan sediaan dimana dibuat dengan cara mencampurkan emulsi
kedalam basis gel. Teh hijau merupakan salah satu sumber polifenol alam yang
didapat terutama dari jenis tumbuhan Camellia sinensis. Polifenol alami telah
terbukti menetralkan radikal bebas dan dilaporkan membantu mencegah kerusakan
yang disebabkan oleh radikal bebas. Karena itu, penggunaan polifenol sangat
menarik untuk pengembangan formulasi dengan aktivitas antioksidan dan
fotoprotektif (Amin, 2009)
Rancangan Formulasi
Sunscreen Green Tea
Nama Bahan |
Jumlah (%) |
Zat aktif |
|
Ekstrak Green
tea |
10 |
Niacinamide |
2 |
Basis Emulgel |
|
Asam Stearat |
4 |
Capric triglyceride |
10 |
Stearil alkohol |
4 |
Carbopol NF 10 |
1 |
Phenoxyethanol |
1 |
Disodium EDTA |
0,05 |
Triethanolamine |
0,5 |
Aquades |
Q.S |
Bagan kerja cara pembuatan sunscreen
Alasan Pemilihan
Bahan
Nama Bahan |
Keterangan |
Sumber |
Zat aktif |
||
Ekstrak Green
tea |
Kandungan polifenol tinggi bersifat antioksidan dan
fotoprotektif |
Amin, 2009 |
Niacinamide |
Niacinamide berfungsi sebagai antioksidan menghambat
proses oksidatif. Penggunaan Niacinamide pada sunscreen dapat mencegah
hiperpigmentasi (kulit menjadi gelap) akibat UV |
Hakozaki,
2002 |
Basis Emulgel |
||
Asam Stearat |
Untuk memberikan kesan non-greasy dan membuat
kulit tampak glowing |
Wilkinson, 1982 |
Capric triglyceride |
Sebagai emolien (mempertahankan kelembapan di kulit
dan membentuk lapisan pelindung sehingga kelembapan tidak bisa keluar) dan
antioksidan, meningkatkan nilai SPF. |
Ceresole, 2013; |
Stearil alkohol |
Pengemulsi otomatis A/M, untuk menstabilkan
kuantitas tinggi dari semua jenis fase berminyak di semua pH. Sekaligus dapat bersifat sebagai emollient |
Yunilawati,
2011 |
Carbopol NF 10 |
Sebagai gelling agent. Karbopol adalah bahan dasar
yang tidak beracun dan tidak mengiritasi serta tidak ada bukti reaksi
hipersensitivitas pada sediaan topical. |
Rowe, 2009 |
Phenoxyethanol |
Sebagai antimikroba spektrum sempit. Phenoxyethanol bersifat stabil |
Rowe, 2009 |
Disodium EDTA |
Sebagai penstabil gel, terutama dengan zat aktif
yang memiliki aktivitas antioksidan sehingga diperlukan untuk menghambat
reaksi oksidasi zat. |
Rowe, 2009 |
Triethanolamine |
Pengatur pH. TEA dapat
menggeser keseimbangan ion sehingga terbentuk struktur garam larut air. Hal
ini menyebabkan terjadinya tolakan ionik pada grup karboksilat dan polimer
menjadi kaku dank eras, sehingga meningkatkan viskositas air dan
karakteristik gel terbentuk. |
Osborne, 1990 |
Penentuan SPF
Kemampuan menahan sinar ultraviolet
dari tabir surya dinilai dalam faktor proteksi sinar (Sun Protecting
Factor/SPF) yaitu perbandingan antara waktu yang diperlukan untuk menimbulkan
eritema pada kulit yang diolesi oleh tabir surya dengan yang tidak diolesi
(Wasitaatmadja, 1997).
Nilai SPF dihitung dengan terlebih
dahulu menghitung luas daerah dibawah kurva serapan (AUC) dari nilai serapan
pada panjang gelombang 290-400 nm. Nilai AUC dihitung menggunakan rumus berikut
:
[AUC] = (Aa+Ab)/2 x dPa-b
Keterangan:
Aa = absorbansi pada panjang gelombang a nm
Ab = absorbansi pada panjang gelombang b nm
dPa-b = selisih panjang gelombang a dan b
Nilai total AUC dihitung dengan menjumlahkan nilai AUC pada tiap segmen
panjang gelombang. Nilai SPF masing-masing konsentrasi ditentukan mengguanakan
rumus:
log SPF = AUC/(λn-λ1)
λn = panjang gelombang terbesar
λ1 = panjang gelombang terkecil
(Petro, 1981)
SPF yang dihasilkan dari formulasi ini yaitu SPF 15 dengan kemampuan
maksimal. SPF 15 bertahan hingga 15x15 menit = 225 menit atau sama dengan
sekitar 4 jam. Kemudian untuk menghitung berapa sinar UV yang diserap dilakukan
dengan rumus kurangkan 1 dari angka SPF kemudian dikali 100 dan dibagi kembali
dengan angka SPF. Misal pada sunscreen SPF 15:
15-1 : 15 x 100 = 93,33%
Sehingga
sebesar 93,33% sinar UV yang dapat diserap oleh SPF 15.
(Wolke, 200)
DAFTAR PUSTAKA
Amin, A.R., Kucuk, O., Khuri, F.R. and Shin, D.M., 2009.
Perspectives for cancer prevention with natural compounds. Journal of
clinical oncology, 27(16), p.2712.
Bhattacharya, S. and Sherje, A.P., 2020. Development of
resveratrol and green tea sunscreen formulation for combined photoprotective
and antioxidant properties. Journal of Drug Delivery Science and
Technology, 60, p.102000.
Ceresole, R., Asero, M.D., Han, Y.K., Rosasco, M.A. and
Segall, A.I., 2013. Evaluation of Thermal Stability and Sun Protector Factor
values In Vitro in O/W Emulsions Containing Benzophenone-3 and
Avobenzone. Latin American Journal of Pharmacy, 32(5),
pp.706-711.
Hakozaki, T., Minwalla, L., Zhuang, J., Chhoa, M., Matsubara,
A., Miyamoto, K., Greatens, A., Hillebrand, G.G., Bissett, D.L. and Boissy,
R.E., 2002. The effect of niacinamide on reducing cutaneous pigmentation and
suppression of melanosome transfer. British Journal of Dermatology, 147(1),
pp.20-31.
Narayanan, D.L., Saladi, R.N. and Fox, J.L., 2010.
Ultraviolet radiation and skin cancer. International journal of
dermatology, 49(9), pp.978-986.
Osborne DW dan Amann
AH. 1990. Topical Drug Delivery
Formulations: Semisolid Products. Volume 92. New York: Marcel Dekker Inc.
Petro, AJ. 1981.
Correlation of Spectrophotometric Data With Sunscreen Protection Factors.
International Journal. Cos. Sci: USA.
Rowe RC, Sheskey PJ,
and Quinn ME. 2009. Handbook of
Pharmaceutical Excipients Sixth Edition. London: Pharmaceutical Press.
Wasitaatmadja, S. M.
2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia
Wilkinson, J.B. and Moore, R.J., 1982. Harry's
cosmeticology. Longman Scientific & Technical.
Wolke, Robert L. 2000. What Einstein Told His Barber : More
Scientific Answer to Everyday Question. Terjemahan Oleh : Alex Tri Kantjono W.
New York : Dell Publishing Group, division of Random House, Inc.
Yunilawati, R., Yemirta, Y. and Komalasari, Y., 2011.
Penggunaan Emulsifier Stearil Alkohol Etoksilat Derivat Minyak Kelapa Sawit
Pada Produk Losion Dan Krim. Jurnal Kimia dan kemasan, 33(1),
pp.83-89.
Comments
Post a Comment