Kumpulan soal dan jawaban materi Biomedis Farmasi


Biomedis sistem urin

1.      Apakah terjadi perubahan laju filtrasi glomerulus seiring berjalannya waktu? Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Jawab :
Perubahan filtrasi pada glomerulus disebabkan oleh tekanan hidrostatik yang terjadi di dalam tubuh, selain itu juga jumlah zat yang terkandung di dalam glomerulus juga menjadi pengaruh perubahan laju filtrasi di dalam glomerulus. Tekanan filtrasi sendiri dapat dihitung dengan mencari selisih antara tekanan hidrostatik glomerulus dikurangi hasil penjumlahan tekanan onkotik glomerulus dengan tekanan kapsula bowman.

Referensi : Guyton, Arthur.2006. Physiology Guyton. Elseviers Saunders 

2.      Apa saja zat-zat terlarut yang ada dalam urin dan bagaimana proses keluarnya zat terlarut tersebut?
Jawab :
Zat – zat terlarut dalam urin terdiri dari natrium, kalium, klorida, dan ion – ion lain, urea, kreatinin, asam urat dan produk akhir dari produk metabolism hormone dan zat lain. Proses keluarnya yaitu mula – mula melewati fase filtrasi, reabsorpsi, kemuadian pada tubulus distal akhir dan selanjutnya ditampung dalam kandung kemih, di sinilah kalium, natrium dan klorida ditambahkan. Setelahnya, urin dikeluarkan melalui uretra. Yang mempengaruhi proses keluarnya urine ialah hormone ADH.
Referensi : Syarifuddin. 1992. Anatomi dan Fisiologi Keperawatan. Jakarta:EGC

3.      Jika ada gula dan protein yang terdeteksi dalam urin, apa yang mungkin terjadi pada orang tersebut?
Jawab :
Jika terdapat gula dalam urin, hal ini terjadi akibat tingginya kadar glukosa dalam darah. Dimana insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya sehingga glukosa dapat terdeteksi pada urin, organ yang terdapat glukosa berlebihan dapat membahayakan dalam proses peredaran darah, selain itu ginjal harus bekerja lebih keras lagi. Sedangkan, terdapat protein dalam urin disebut juga dengan proteinuria, merupakan tanda penyakit ginjal kronis, yang dapat menyebabkan diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit yang dapat menyebabkan peradangan pada ginjal.

Jika dalam urin terdapat glukosa dan protein, maka bagian ginjal yang melakukan reabsorbsi terdapat kerusakan, yaitu tubulus kontrotus proksimal. Sehingga ginjal tidak menyerap kembali secara sempurna zat-zat yang masih diperlukan dalam tubuh
Referensi:
Agnes, Dewi.2004. Sistem Urinaria. Jakarta: Gramedia.

4.      Jika ada pertumbuhan bakteri dan jamur pada urin, kondisi apa yang mungkin terjadi?
Jawab;
Jika terdapat pertumbuhan bakteri dan jamur pada urin kondisi yang mungkin terjadi adalah ISK (Infeksi Saluran Kemih). ISK dinyatakan apabila ditemukan bakteri di dalam urin, mikroorganisme yang paling sering menyebabkan ISK adalah jenis aerob. Pada saluran kemih yang normal tidak dihuni oleh bakteri aerob atau mikroba yang lain, karena itu urin dalam ginjal dan buli– buli biasanya steril. (Sudoyo, 2010)
Referensi :
Sudoyo AW, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta: 564

Biomedis sistem pernapasan


1. Jelaskan bagaimana kondisi volume-volume pernafasan pada saat seorang pasien terkena asma!
Jawab:
Kondisi volume pernapasan pada saat pasien terkena asma yaitu ditandai dengan adanya peningkatan kapasitas paru total dan volume residu fungsional sekunder, serta penuruan volume cadangan ekspirasi dan kapasitas vital paru. Hal ini berakibat karena menyempitnya saluran nafas (Smeltzer & Bare, 2010).

2. Bagaimana kerusakan/ketidak normalan organ dan jaringan yang muncul pada saat seseorang kena batuk dan pilek?
Jawab:
Titik ketidaknormalam saat batuk dan pilek adalah pada sel di salam tubuh, sel merupakan penyusun jaringan dan jaringan merupakan penyusun organ, sehingga keadaan atau kondisinya saling terkait. Pada saat mengalami pilek dan batuk (flu), virus menyerang tubuh melalui lapisan hidung, seingga sistem kekebalan tubuh mencoba melawan virus tersebut dengan melepas mediator peradangan yaitu bradiakinin. Meningkatnya bradiakinin dapat meningkatkan beberapa gejala lain seperti sakit tenggorokan. Pada saat flu, terjadi batuk yang lebih berat karena terjadi kerusakan sel saluran pernapasan. Sedangkanpada pilek, produksi lendir berlebih merangsang saraf reseptor yang mengakibatkan batuk (Smeltzer & Bare, 2010).

3. Apa guna thermoregulasi bagi keseimbangan tubuh?
Jawab:
Thermoregulasi merupakan salah satu hal penting dalam homeostatis. Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatik yang mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal yang dicapai dengan mempertahankan keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh manusia dan panas yang dikeluarkan (Brook, 2008).

Biomedis sistem otot


1.      Apakah yang dimaksud dengan otot rangka?
Jawab:
Otot lurik disebut juga otot rangka karena biasanya melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep dan trisep. Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau serabut panjang. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot volunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari sistem saraf pusat (Razak, 2004). Otot rangka yang tertaut ke tulang dan bertanggung jawab atas pergerakannya, ditandai oleh jenjang unit paralel yang semakin lama semakin kecil. Otot rangka terdiri atas seberkas serat panjang yang membentang di sepanjang otot. pembentukannya nik. Masing-masing serat adalah berkas miofibril kecil yang tersusun secara longitudinal. Miofibril, selanjutnya, tersusun atas dua jenis miofilamen. Filamen tipis (thin filament) terdiri atas dua untai aktin dan satu untai protein regulasi yang melilit satu bahan sama lain, sementara filamen tebal (thick filament) adalah molekul miosin yang tersusun secara teratur (Campbell, 2003).

2.      J elaskan fungsi dari otot rangka!
Jawab:
Otot rangka berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh (Razak, 2004)

3.      Jelaskan perbedaan atau persamaan otot rangka dengan otot yang lain!
Jawab:
Persamaan otot rangka demgan otot lainnya adalah otot rangka dan otot yang lain memiliki peran sebagai penompang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menompang rangka dan mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdidri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi, produksi panas, kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu tubu normal (Sloane, 2003). Sedangkan perbedaan otot rangka dengan otot lainnya adalah otot polos terdiri dari sel-sel polos, bergerak secara teratur, dan tidak cepat lelah walaupun dalam keadaan tidur. Otot rangka atau otot lurik memiliki sel-sel otot lurik berbentuk silindris, kerjanya bersifat sadar (menurut kemauan), cepat lelah. Otot jantung membentuk dinding  kontraktil jantung, bekerja secara automatis, tidak merasa lelah (Campbell, 2003).

4.      Jelaskan bagaimana mekanisme kontraksi otot rangka!
Jawab:
Ketika sebuah otot berkontraksi, panjang masing-masing sarkomer menjadi berkurang: yaitu, jarak dari satu garis Z ke garis Z berikutnya menjadi lebih pendek. Pada sarkomer yang berkontraksi, pita A tidak berubah panjangnya, akan tetapi pita I memendek dan zona H menjadi hilang. Menurut model ini, bukan flamen tipis dan bukan juga filamen tebal yang berubah panjangnya ketika otot berkontraksi; melainkan filamen tersebut meluncur di atas satu sama lain secara longitudinal, sehingga derajat tumpang-tindih filamen tipis dan tebal meningkat. Jika daerah tumpang-tindih itu meningkat, baik bagian yang hanya ditempati oleh filamen tipis (pita I) maupun bagian yang ditempati hanya oleh filamen tebal (zona H) harus berkurang panjangnya (Campbell, 2003).

5.      Jodohkanlah istilah-istilah di bawah ini dengan bagian yang ditunjukkan pada gambar di halaman selanjutnya?
Jawab:
a.    Muscle fiber
1)      Triad
2)      Sarcolema
3)      Myofibril
4)      T tubules
5)      Terminal cirtena of sarcoplasmic reticulum
6)      Sarcoplasmic reticulum
b.    Thick and thin fillaments
1)      Sarcomere
2)      Thick filament
3)      Thin filament
c.    Contractile protein
1)      Actin
2)      Tropomyosin
3)      Troponin
4)      Myosin heads
5)      Myosin tails
                                                            (Wangko, 2014)

DAFTAR PUSTAKA

Agnes, Dewi. 2004. Sistem Urinaria. Jakarta : Gramedia.

Brook, Chris. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC.
 
Campbell, N.A. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Guyton AC, Hall JE. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Razak, Datu. 2004. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Unhas. Jakarta: Gitamedia.

Sloane E. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.

Smeltzer & Bare. 2010. Texbook of Medical-Sugical Nursing Vol. 2. Philadelphia: Linppincott William &Wilkins.

Sudoyo AW, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta: 564
Syarifuddin. 1992. Anatomi dan Fisiologi Keperawatan. Jakarta : EGC. 

Wangko, Sunny. 2014. Jaringan Otot Rangka Sistem Membran Dan Struktur Halus Unit Kontraktil. Jurnal Biomedik. Volume 6.








 

































Comments

Paling banyak dilihat

Tabel Angka Romawi 1-100 beserta Cara Pengucapannya dalam Bahasa latin

Jurnal Praktikum Ilmu Resep. Resep: 5

Cara Membuat Mucilago Untuk Emulsi Pada Sediaan Farmasi