Pembahasan Laporan Praktikum Biomedis I: SIstem Organ

Didalam tubuh manusia kita memiliki organ apa aja sih? Dibawah ini ada penjelasan rinci tentang sistem organ yang ada pada manusia beserta organ-organnya.

Organ merupakan bagian tubuh yang memiliki satu atau lebih fungsi tertentu. Penyusun organ adalah beberapa jenis jaringan yang terorganisir dan saling berkaitan satu dengan lainnya. Contoh: usus halus, berfungsi mencerna dan menyerap sari-sari makanan. Struktur usus halus terdiri dari jaringan otot, jaringan epitel, jaringan ikat dan jaringan saraf.

Sistem organ merupakan bentuk kerjasama antar organ untuk melakukan fungsinya. Dalam melaksanakan kerjasama ini setiap organ tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan organ-organ saling bergantung dan saling mempengaruhi satu sama lain. Tanpa ada kerjasama dengan organ lain, maka proses dalam tubuh tidak akan terjadi. Sistem organ yang dimiliki manusia adalah, sistem pencernaan, sistem respirasi, sistem sirkulasi, sistem ekskresi, sistem gerak, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem integument dan sistem hormon. Pada mammallia terdapat 11 sistem organ yang menyusun individu. Berikut pada tabel 1. adalah uraian sistem organ yang menyusun individu

Sistem Respirasi

SIstem respirasi, organ paru-paru


Komponen utama dari sistem respirasi antara lain hidung, laring, trakea, bronkus, bronkioli, paru – paru, dan alveolus. Fungsi utama dari sistem respirasi adalah untuk petukaran gas karbondioksida dengan oksien, serta untuk mengatur keseimbangan pH asam basa.
Organ-organ sistem respirasi:
a.       Paru – paru
Berfungsi sebagai tempat pertukaran antara karbondioksida dan oksigen.
b.      Hidung/ Nasal
Tempat penyaringan udara, dimana didalam hidung terdapat bulu – bulu halus yang terdapat didalam vestibulum dan juga terdapat lender pada rongga hidung, sehingga membuat kotoran asing seperti debu, pasir, dll. tidak bisa masuk kedalam salurang respirasi. 
c.       Laring
Terletak diantara faring dan trakea, dimana dibagian dalam laring terdapat pita suara yang berguna untuk mengeluarkan suara. Selain itu, laring menjadi pembatas antara tenggorokan dan trakea, sehingga dilaring memiliki sistem membuka dan menutup dengan sangat cepat untuk mencegah masuknya benda asing kedalam saluran pernafasan.
d.      Trakea
Trakea atau batang tenggorokan memiliki panjang kira – kira 9 cm. Merupakan penghubung antara laring dan bronkus.
e.       Bronkus
Percabangan dua yang menghubungkan kedua paru – paru.
f.       Bronkioli
Merupakan cabang – cabang kecil dibronkus. Dimana diujung bronkioli terdapat alveolus.
g.      Alveolus
Tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida, setelah karbondioksida ditukar, darah akan membawa oksigen tersebut keseluruh tubuh.
h.      Pleura
Merupakan selaput tipis yang berfungsi melindungi paru -  paru dari gesekan antara tulang dada.
                                                                                                                                           (Pearce, 2010)

Sistem Sirkulasi

Sistem Sirkulasi organ Jantung

Komponen utama dari sistem sirkulasi antara lain jantung, Pembuluh darah, darah. Fungsi utamanya adalah distribusi bahan-bahan internal (nutrient, oksigen, dan zat yang sudah tidak dibutuhkan tubuh). Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma (Setiadi, 2011). 
a.       Pembuluh Darah Arteri
1)      Tempat mengalir darah yang di pompa dari bilik.
2)      Merupakan pembuluh yang liat dan elastis
Pembuluh arteri terdiri atas :
1)      Aorta yaitu pembuluh dari bilik (ventrikel) kiri menuju ke seluruh tubuh
2)      Arteriol yaitu percabangan arteri
3)      Kapiler
                                                                                                                 (Setiadi, 2011)
b.      Pembuluh Balik (Vena)
Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah dikenali
Dinding pembuluh tipis dan tidak elastis
Pembuluh vena terdiri atas :
1)      Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi (atrium) kanan jantung.
2)      Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi (serambi) kanan jantung.
3)      Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi (atrium) kiri jantung.
                                                                                                                                   (Setiadi, 2011) 
c.       Sistem Peredaran Darah Manusia
1)      Peredaran Darah Panjang/Besar/Sistemik
   Merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang  kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi (atrium) kanan jantung (Setiadi, 2011).
2)   Peredaran Darah Pendek/Kecil/Pulmonal
   Merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke  paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik ventrikel) kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi (atrium) kiri jantung melalui vena   pulmonalis (Setiadi, 2011).

Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh. Organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada manusia meliputi kulit, ginjal, paru-paru, dan hati.

Setiap saat di dalam tubuh makhluk hidup berlangsung proses biologis menghasilkan zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Jika kadar zat-zat sisa tersebut di dalam tubuh berlebihan, maka akan 13 membahayakan tubuh kita sendiri. Oleh karena itu, diperlukan alat pengeluaran zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Proses pengeluaran zat sisa dari dalam tubuh dibagi menjadi 3 dan kaitannya sangat erat, diantaranya yaitu :
a.     Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan dan tidak pernah beredar ke seluruh tubuh.
b.  Sekresi, yaitu proses pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan kedalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandung enzim.
c.   Ekskresi, yaitu proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh dan zat sisa metabolisme yang dikeluarkan merupakan zat yang pernah beredar diseluruh tubuh.
                                                                                                                     (Rumanta,2007)

Organ utama pada sistem ekskresi yaitu:
          a.  Nefron 
Organ Sistem Ekskresi
Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus kontortus proximal, tubulus kontortus distal dan duktus koligentes (Purnomo, 2007).  Masing-masing ginjal manusia terdiri dari kurang lebih 1 juta nefron, masing-masing mampu membentuk urin. Ginjal tidak dapat membentuk nefron baru, oleh karena itu jika ada kerusakan nefron karena trauma ginjal atau penyakit ginjal jumlah nefron akan trun bertahap. Jumlah nefron berfungsi akan menurun kira-kira 10% setiap 10 tahun. Berkurangnya fungsi ini tidak mengancam jiwa karena perubahan adaptif sisa nefron menyebabkan nefron tersebut dapat mengeluarkan air, elektrolit, dan produk sisa dalam jumlah yang tepat (Guyton, 2006).
          b. Ginjal
Organ Ginjal sebagai sistem ekskresi

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin (Purnomo, 2007). Panjang ginjal sekitar 10 cm, beratnya ±170 gram dan berwarna merah keunguan. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut kapsul. 

Cara kerja ginjal sebagai alat ekskresi yaitu untuk menyaring darah, penyuplaian darah dimulai melalui arteri renal (renal artery) dan dialirkan melalui vena renal (renal vein). Darah yang mengalir melalui ginjal sangatlah besar. Ginjal hanya menyusun kurang dari 1% massa tubuh manusia, namun menerima sekitar 25% darah yang keluar dari jantung. Urine keluar dari setiap ginjal melalui suatu saluran yang disebut ureter, dan kedua ureter mengalir kedalam kandung kemih (urinary bladder) yang sama. Selama kencing urine dibuang dari kandung kemih melalui suatu saluran yang disebut uretra (urethra) yang mengosongkan isinya di bagian luar dekat vagina perempuan dan melalui penis pada laki-laki.

Keberfungsian ginjal sebagai penyaring darah yaitu agar zat-zat sisa yang terdapat di dalam darah dapat dikeluarkan dalam bentuk urine. Selain itu, warna pada urine cenderung jernih transparan. Pada saat tertentu urine dapat berwarna kuning muda, hal itu disebabkan karena urine tersebut diwarnai oleh zat warna empedu yakni bilirubin dan biliverdin. Setiap harinya ada sekitar 500 liter darah yang disaring oleh ginjal, namun hanya sekitar 1-1,5 liter saja urin yang kita keluarkan dari ureter. Sebab ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap banyaknya urine yang dikeluarkan, misalnya emosi, konsentrasi air yang tinggi dalam darah, suhu yang rendah, dan pengaruh dari banyaknya zat-zat deuretik yang dikonsumsi. Proses pembentukan darah hingga menjadi urine yaitu terjadi melalui serangkaian proses filtrasi (penyaringan) zatzat sisa yang beracun, reabsorpsi (penyaringan kembali) zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh, dan augmentasi (Campbell, 2008).
          c. Kulit
anatomi kulit manusia

Kulit mengeluarkan zat sisa berupa keringat. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu :
1)      Lapisan kulit ari (Epidermis), merupakan bagian terluar dari kulit yang sangat tipis yang terdiri dari lapisan tanduk (stratum korneum) yaitu lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati, mudah terkelupas, dan tidak memilki pembuluh darah serta syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas dan lapisan Malpighi yang tersusun dari sel-sel hidup, terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindingi dari sinar matahari serta terdapat pada ujung syaraf.
2)      Lapisan Kulit Jangat (Dermis), merupakan lapisan yang lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis yang terdiri dari : pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut, kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit, kelenjar minyak menghasilkan minyak yang berfungsi untuk menjaga rambut kulit tidak kering, kantong rambut sebagai tempat tertanamnya akar rambut serta ujung syaraf sebagai perasa panas, dingin, nyeri dan sentuhan.
3)      Jaringan Bawah Kulit (Subkutaneus), jaringan ini mengandung lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan, menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.

Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai :
1)      Pelindung tubuh terhadap kuman dari luar,
2)      Tempat menyimpan kelebihan lemak,
3)      Pengatur suhu tubuh,
4)      Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari,
5)      Indera peraba, pada lapisan dermis terdapat kumpulan syaraf yang dapat menangkap rangsangan berupa suhu, nyeri, dan tekanan.

                                                                                                         (Syamsuri, 2003).
          d. Hati
anatomi hati mamalia

Pada proses detoksifikasi,hati melakukan inaktivasi hormone,detoksifikasi toksin dan obat.Dalam hati juga terjadi fagositosis mikroorganisme,eritrosit,dan leukosit yang sudah tua atau rusak.Dalam mengemban fungsi ekskresi,hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorpsi lemak (Sloane,2004).

Bagian-bagian hati:
1)     Lobus kanan hepar lebih besar dari lobus kirinya dan mempunyai 3 bagian utama yaitu :lobus kanan atas,lobus caudatus,dan lobus quadratus (Sloane,2004).
2)    Kantung empedu, memiliki fungsi menyimpan dan mengkonsentrasikan cairan empedu yang berasal dari hati di antara dua periode makan serta berkontraksi dan mengalirkan garam empedu yang merupakan turunan kolesterol, dengan stimulasi oleh kolesistokinin,ke duodenum sehingga membantu proses pencernaan lemak (Barett, 2006).
3)   Arteri hepatica, yang keluar dari aorta dan memberi 80% darah pada hati, darah ini mempunyai kejenuhan 95-100%  masuk ke hati akan    membentuk jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena,akhirnya keluar sebagai vena hepatica
4)   Vena porta hepatik membawa darah yang berasal dari sistem pencernaan. Darah ini berisi produk-produk hasil metabolisme dan pencernaan
5)     Duktus Hepaticus, merupakan sebuah saluran yang keluar dari leher empedu serta juga bersama dengan dukturs sistikus akan membentuk yakni saluran empedu (Duktus Koledokus).
6)      Ligamen pemisah berfungsi untuk memisahkan antara lobus kanan dan lobus kiri.
                                                                                                                                            (Sloane,2004)

          e. Paru
anatomi paru-paru

Setiap bagian paru paru memiliki fungsinya masing masing dalam sistem pernafasan pada manusia dan sistem respirasi manusia. Istilah pernafasan dipakai untuk menunjukkan kegiatan menghirup dan mengeluarkan udara dari dalam tubuh. Sedangkan respirasi oleh paru paru digunakan untuk menunjukkan pertukaran oksigen dengan karbondioksida dan uap air. Disinilah paru paru berperan sebagai organ sistem ekskresi paru paru yaitu dalam pembuangan karbondioksida dan uap air ke luar tubuh.
Mekanisme Pernafasan

Mekanisme pernafasan pada manusia ada 2 macam yaitu pernafasan dada dan pernafasan perut. Kedua mekanisme pernafasan ini memiliki fase yang sama yaitu fase inspirasi dan ekspirasi.

Mekanisme pertukaran gas:
1)   Karbondioksida hasil metabolisme sel diikat oleh hemoglobin atau terlarut dalam plasma darah dengan membentuk ion bikarbonat. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim karbonik anhidrase.
2)   Darah yang kaya karbondioksida masuk ke dalam jantung dan kemudian dialirkan menuju paru paru.
3)   Saat darah ada dalam pembuluh kapiler di paru paru dan berdekatan dengan alveoli, terjadilah difusi. Difusi adalah proses perpindahan molekul gas dari konsentrasi tinggi ke konsentasi rendah.
4) Sel darah memiliki konsentrasi gas karbondioksida yang lebih tinggi sehingga dipindah ke alveoli.
5) Sebaliknya alveoli memiliki konsentrasi oksigen lebih tinggi sehingga oksigen dipindah ke sel darah. Setelah itu karbondioksida dan uap air dikeluarkan lewat hidung.


Sistem Kekebalan dan Limfatik

Sistem imun atau sistem kekebalan adalah sel-sel dan banyak struktur biologis lainnya yang bertanggung jawab atas imunitas, yaitu pertahanan pada organisme untuk melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh patogen. Agar dapat berfungsi dengan baik, sistem ini akan mengidentifikasi berbagai macam pengaruh biologis luar seperti dari infeksi, bakteri, virus sampai parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel dan jaringan organisme yang sehat agar tetap dapat berfungsi secara normal (Albert, 2017).

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.

Fungsi Sistem Limfatik
a.       Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.
b.      Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.
c.       Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran limfe yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal.
d.      Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan  penyebaran organism itu dari tempat masuknya ke dalam jaringan, ke bagian lain tubuh.
e.       Sistem limfa merupakan bagian pelengkap dari sistem imunitas dan berperan penting dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit.
                                                                                                                         (Vranova, 2014)

Organ-organ system kekebalan tubuh dan system limfatik:
a.       Sum-Sum tulang belakang
b.      Sel darah putih
c.       Pembuluh limfatik
d.      Nodus Limfa

Sistem Saraf

Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf.

a.       Otak
Otak terdiri dari serebrum, serebelum, dan batang otak yang dibentuk oleh mesensefalon, pons, dan medulla oblongata. (Moore & Argur, 2007).  Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu: Serebrum (Otak Besar) Serebrum adalah bagian terbesar dari otak yang terdiri dari dua hemisfer. Hemisfer kanan berfungsi untuk mengontrol bagian tubuh sebelah kiri dan hemisfer kiri berfungsi untuk mengontrol bagian tubuh sebelah kanan. Masing-masing hemisfer terdiri dari empat lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulkus. Keempat lobus tersebut masing-masing adalah lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital dan lobus temporal (CDC, 2004).
1)      Serebelum (Otak Kecil) Serebelum atau otak kecil adalah komponen terbesar kedua otak. Serebelum terletak di bagian bawah belakang kepala, berada di belakang batang otak dan di bawah lobus oksipital, dekat dengan ujung leher bagian atas. Serebelum adalah pusat tubuh dalam mengontrol kualitas gerakan. Serebelum juga mengontrol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Selain itu, serebelum berfungsi menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan sebagainya (Clark, 2005).
2)      Batang Otak Batang otak berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai medulla spinalis. Batang otak bertugas untuk mengontrol tekanan darah, denyut jantung, pernafasan, kesadaran, serta pola makan dan tidur. Bila terdapat massa pada batang otak maka gejala yang sering timbul berupa muntah, kelemahan otat wajah baik satu maupun dua sisi, kesulitan menelan, diplopia, dan sakit kepala ketika bangun (CDC, 2004).
b.       Neuron

   Neuron merupakan bagian terkecil dalam penyusunan sistem saraf. Setiap neuron terdiri atas tiga bagian, yaitu sel saraf, dendrit, dan akson.
1)      Sel Saraf
Sel saraf berdasarkan fungsinya ada tiga jenis yaitu sel saraf sensorik, bertugas menerima rangsangan dari luar tubuh, merubah menjadi impuls dan meneruskan ke otak. Sel saraf motorik, berfungsi membawa impuls dari otak dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf penghubung, berfungsi menghubungkan impuls dari sel sensorik ke sel saraf motorik (Kirnantoro, 2016).
2)   Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel (Raimundus, 2016)
3)   Akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain (Raimundus, 2016).

Sistem Integumen

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya keringat atau lendir (Kirnantoro, 2016).

Organ pada system integument:

a.       Kulit
anatomi sistem integumen
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra violet matahari. Kulit tersusun dari tiga lapisan utama, yaitu: epidermis, dermis, dan hypodermis (Budiyono, 2011).

b.       Kuku

anatomi kuku

Struktur kuku menurut Oz MC Roizer MF dan Rome E. (2012) yaitu sebagai berikut :
1)      Lempeng kuku : Bagian keras kuku yang kasat mata.
2)      Lunula : Bagian kuku berwarna putih berbentuk seperti bulan separuh di dasar kuku dan di bagian lempeng kuku.
3)      Lipatan kuku : Kulit yang membungkus lempeng kuku pada ketiga sisinya.
4)      Bantalan kuku : Kulit dibawah lempeng kuku. Sel-sel di dasar bantalan kuku adalah penghasil lempeng kuku tangan atau kuku kaki.
5)  Kutikula : Jaringan yang menindih lempeng kuku di dasar kuku dan kutikula melindungi sel keratin baru yang secara perlahan muncul dari bantal kuku.
                                                                                                               (Febri, 2016)
c.      Rambut

Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan manusia, terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis (Kemal 2002).

Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.


Organ-Organ Sistem Endokrin:
a.         Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terletak di leher bagian bawah dan melekat pada tulang laring sebelah kanan depan trakea. Kelenjar ini terdiri dari dua lobus yaitu lobus Dexter dan lobus sinistra yang saling berhubungan. Masing-masing lobus memiliki tebal 2 cm, panjang 4 cm, dan lebar 2,5 cm. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang pembentukannya sangat dipengaruhi oleh jumlah yodium eksogen yang masuk ke dalam tubuh.

Fungsi dari hormon tiroksin adalah:
1)        Mempengaruhi pertumbuhan dan maturasi jaringan tubuh dan penggunaan energi total.
2)      Mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan mempengaruhi beberapa reaksi metabolik dalam tubuh.
3)      Menambah sintesis asam ribonukleat dan protein.
4)     Dalam konsentrasi tinggi menjaga keseimbangan nitrogen negatif sampai sintesis protein berkurang.

b.         Kelenjar Hipofisa

 Kelenjar hipofisa adalah kelenjar endokrin yang terletak di dasar tengkorak ukurannya kurang lebih 10 x 13 x 6 mm. Kelenjar ini cukup penting karena merupakan pengatur kegiatan hormon dan mempengaruhi pekerjaan kelenjar lain. Kelenjar hipofisis memiliki 3 lobus interior, anterios dan posterior.
1)        Lobus Anterior
Lobus anterior berasal dari dua tulang rawan yang menempel pada jaringan otak lobus posterior. Lobus anterior menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai pengendali dari semua organ endokrin lainnya. Hormon yang dihasilkan adalah Somatotropik, tirotropik, adrenokortikotropik, gonadotropin, dan prolaktin.
2)        Lobus Posterior
Lobus posterior berasal dari evaginasi (penonjolan) dasar ventrikel otak ketiga. Hormon yang dihasilkan adalah vasopresin dan oksitosin.

c.         Kelenjar Pankreas

   Pankreas merupakan alat tubuh yang agak panjang dan terletak retroperitonial dalam abdomen bagian atas, di depan vertebrae lumbanis I dan II. Secara umum, kelenjar pankreas terdiri dari sel alfa dan sel beta. Sel alfa memproduksi glukagon menjadi faktor hiperglikemik yang mempunyai antiinsulin aktif,sedangkan sel beta berfungsi sebagai pembuat insulin.
Insulin merupakan protein kecil yang tediri dari dua rantai asam amino, yang saling dihubungan oleh ikatan disulfida. Sekresi insulin dikendalikan oleh kadar glukosa darah. Jika kadar glukosa darah berlebih maka akan merangsang sekresi insulin, namun jika kadar glukosa normal atau rendah, maka sekresi insulin akan berkurang.
Mekanisme kerja insulin:
1)   Insulin meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel/jaringan tubuh, kecuali otak, tubulus, ginjal, mukosa usus halus, dan sel darah merah.
2)   Meningkatkan transpor asam amino ke dalam sel
3)   Meningkatkan sintesis protein di otak dan hati.
4)   Menghambat kerja hormon yang sensitif terhadap lipase dan meningkatkan sintesis lipida.
5)   Meningkatkan pengambilan kalsium dan cairan sekresi.
                                                                                                           (Kirnantoro, 2016)


Sistem Reproduksi

a. Sistem Reproduksi Wanita
gambar uterus
Uterus

Organ reproduksi wanita terdiri dari traktus genitalis yang terletak dalam rongga panggul kecil dan terbagi atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam. Alat kelamin luar terdiri dari Mons pubis, labia Mayora labia minora, klitoris, vestibulum, vagina, hymen, orivisium vagina, bulbovestibulans dan gandula vestibularis. Alat kelamin dalam terdiri dari vagina, Uterus, Tuba Fallopi dan ovarium. Hormon pada ovarium terdiri dari estrogen dan progesteron. Estrogen terutama meningkatkan proliferasi dan pertumbuhan dari sel-sel spesifik pada tubuh dan tanggung jawab pada perkembangan sifat seksual sekunder wanita. Sebaliknya progesteron hampir seluruhnya berkaitan dengan persiapan akhir uterus untuk kehamilan dan kelenjar mamae untuk laktasi.
Secara normal setiap bulan wanita mengalami ovulasi atau pelepasan sel telur dari indung telur. Pada saat itu mengalami masa subur dan dapat terjadi pembuahan yaitu saat sel telur bertemu dan dibuahi oleh sel sperma. Perubahan tersebut terjadi karena ovum tidak dibuahi sperma, jika ovum dibuahi sperma maka menstruasi tidak akan terjadi. Siklus menstruasi terjadi karena selaput lendir rahim mengalami perubahan yang berulang-ulang dari hari ke hari (Kirnantoro, 2016).

b. Sistem Reproduksi Pria
organ reproduksi pria

Organ reproduksi pria merupakan sekelompok organ yang terlibat dalam sistem reproduksi dan terbagi menjadi dua bagian, yakni organ internal dan organ eksternal. Dalam proses reproduksi, diperlukan juga hormon tertentu untuk membantu fungsi organ reproduksi pria.
Berdasarkan letaknya, organ reproduksi pria terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:

1)        Organ eksternal
Organ reproduksi pria bagian luar terdiri dari tiga organ yakni penis, skrotum (kantong zakar), dan testis. Selain sebagai organ seksual pada pria, penis juga berfungsi sebagai jalan keluarnya urine dari tubuh melalui saluran yang disebut uretra.

Sedangkan skrotum, bertindak sebagai sistem kontrol suhu pada testis. Suhu pada testis erat kaitannya dalam memproduksi sperma yang sehat. Selain memproduksi sperma, testis juga berfungsi untuk menghasilkan hormon testosteron, yang merupakan hormon utama pada pria.

2)        Organ internal
Organ reproduksi pria bagian dalam terdiri dari beberapa organ meliputi epididimis, kelenjar prostat, kelenjar bulbouretral, vesikula seminalis, uretra, dan vas deferens.

Epididimis berfungsi untuk menyimpan sel sperma yang diproduksi di testis dan mengangkut sperma yang belum matang menuju tabung vas deferens agar menjadi sperma matang.

Vas deferens sendiri adalah tabung yang berfungsi untuk mengangkut sperma matang menuju uretra, yakni saluran yang membawa urine atau sperma ke luar tubuh, dalam persiapan untuk ejakulasi. Sedangkan vesikula seminalis berfungsi sebagai penghasil cairan fruktosa yang digunakan sperma sebagai sumber energi ketika beraktivitas.

Kelenjar prostat berkontribusi dalam memberikan cairan tambahan untuk proses ejakulasi. Cairan prostat juga membantu sperma agar tetap sehat. Sementara itu, kelenjar bulbourethral berperan dalam menghasilkan cairan yang berfungsi untuk melumasi uretra dan menetralisir keasaman yang mungkin ada karena tetesan sisa urine (Kadaryanto, 2006).

     Proses pembentukan sperma dipengaruhi oleh beberapa hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yaitu LH dan FSH. Fungsi LH (Luteinizing Hormone) adalah untuk merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Fungsi FSH juga meliputi perannya pada proses spermiogenesis, yaitu perubahan dari spermatid menjadi sperma. Selanjutnya juga ada peran dari GH (Growth Hormone) yang mengatur pembelahan awal spermatogonia (Sloane, 2003).


Sistem Rangka



















Rangka Tubuh adalah rangkaian tulang yang saling bersambungan secara teratur serta tersusun membentuk tubuh manusia.
Rangka Tubuh memiliki beberapa fungsi, antara lain :
a.    Mendukung jaringan tubuh dan memberi bentuk tubuh.
b.    Melindungi organ tubuh (jantung, otak, paru-paru dan jaringan lunak)
c.    Memberikan pergerakan (dalam hal ini akan dibantu oleh otot yang menempel pada rangka tubuh).
d.    Membentuj sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang (hematopoesis).
e.     Menyimpan garam-garam mineral (kalsium, forfor, magnesium dan fluor).
Kerangka tubuh dibagi menjadi :
a.    Kerangka Aksial
Kerangka aksial adalah tulang-tulang yang berada dibagian tengah sumbu tubuh.
1)   Kranium yang terdiri atas 8 tulang, diantaranya :
Tulang pariental (2), Tulang temporal (2), Tulang frontal, Tulang oksipital, Tulang stenoid, Tulang etmoid.

2)   Tulang Muka (tengkorak)
Tulang maksila (2), Tulang zigomatikus (2), Tulang nasal (2), Tulang lakrimal (2), Tulang platinum (2), Tulang concha inferior (2), Tulang mandibular dan Tulang vomer

3)   Kolumna VertebralisKolumna Vertebralis terdiri atas 26 tulang yang berbentuk tidak teratur, terbentang antara tengkorak dan pelvis. Juga merupakan tempat melekatnya iga dan otot punggung. Vertebra sevikalis (7), Vertebra torakalis (12), Vertebra lumbalis (5), Vertebra sacrum (5), Vertebra koksigius (4)

4)   Toraks Tulang
Toraks Tulang terdiri atas tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costa). Tulang Dada terdiri dari Manubrium sterni, Corpus sterni, dan Taju pedang (Processus Xypoideus). Tulang Rusuk yang teridiri dari 12 pasang tulang. 7 pasang rusuk sejati (costa vera), 3 pasang rusuk palsu (costa spuria), 2 pasang rusuk melayang (costa fluctuantes).

b.    Apendikular
1)  Bagian Bahu ( Singulum membri superior)
Singulum membri superior terdiri atas klavikula dan scapula. Klavikula mempunyai ujung yang menempel pada menubrium dekat suprasternal notch dan ujung lateral yang menempel lada akronion.
2)  Bagian Panggul (singulum membri inferiror)
Terdiri dari tulang ileum, tulang iskium, dan tulang pubis yang bersatu disebut tulanh koksae. Tulanh koksae bersama dengan tulang sacrum dan koksigeus membentuk pelvis tulang. Ekstremitas bawah terdiri dari femur, patella, tibia, fibula, tarsus, dan metatarsus.

c.    Cartilago (tulang rawan)
Tulang rawan terdiri atas sel-sel rawan (kendrosit), dan berada pada ronggal kecil yang disebut lakuna. Lakuna sendiri dikelilingi oleh matriks tulang yang berupa serabut elastin, serabut fibrosa, dan serabut kolagen. Adanya serabut kolagen (serta sedikit tambahan zat kapur) merupakan alasan kenapa tulang rawan bersofat lentur dan kuat.

                                                                                                          (Widia, 2015)

Sistem Otot

anatomi sistem otot manusia


Otot dalam tubuh kita terdapat 3 macam : otot lurik (skeletal muscle), otot polos (visceral muscle), otot jantung (miokardium).
            Otot lurik sebagai otot rangka yang secara fisik bekerja dengan kesadaran kita dan melekat pada rangka sehingga memberi bentuk tubuh. Otot sebagai penggerak utama anggota gerak ini dibagi menjadi 2, yaitu : otot fleksor yang berfungsi membengkokkan sendi dan otot-otot, dan oto ekstentor yang berfungsi meluruskan sendi. Umumnya kedua kelompok otot ini bekerja secara berlawanan. Otot polos bekerja diluar kesadaran kita, mempunyai sistem  kontraktivitas sendiri. Berbeda pula dengan otot jantung yang secara fisik menyerupai otot lurik namun sifat bekerjanya seperti otot polos.
            Jenis kontraksi otot dapat dibagi 3, yaitu : kontraksi otot yang dapat menghasilkan kontraksi isomerik dan kontraksi isotonik serta gabungan keduanya. Pada kontraksi isomerik, panjang otot meningkat tetapi tidak ada gerakan sendi, contohnya terjadi pada saat kita mendorong dinding yang tidak bergerak. Pada kontraksi isotonik, tegangan pada otot tidak meningkat, terjadi pemendekan otot, serta terjadi pergerakan sendi. Kombinasi kedua kontraksi isotonik dan isomerik ini terjadi saat kita sedang berjalan.
sistem otot manusia

            Otot jantung hanya ditemukan dijantung. Otot ini memiliki serat lurik yang sangat terorganisas seperti otot rangka, seperti otot polos unit tunggal, sebagian serat otot jantung dapat menghasilkan potensial aksi, yang menyebar keseluruh jantung melalui bantuan taut celah. Semua sistem didalam tubuh selain sistem imun, bergantung pada komponen otot nonrangka agar melaksanakan fungsi homestatiknya.
                                                                                                                               (Judha,2016)

Sistem Pencernaan

SIstem pencernaan

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh (wahyuningsih,2017).
          Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
a.         Proses Pencernaan Mekanik yaitu proses mengubah makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus.
b.        Proses Pencernaan Kimiawi yaitu proses mengubah makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan bantuan enzim.
          Saluran Pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap tubuh. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ yaitu mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus (Anderson,2008).
a.    Mulut (cavum oris): Rongga mulut merupakan bagian pertama dari tabung pencernaan. Fungsi utamanya adalah untuk melayani sebagai pintu masuk dari saluran pencernaan dan untuk memulai proses pencernaan dengan air liur dan tenaga penggerak dari pencernaan bolus ke faring. Selain itu juga berfungsi sebagai saluran pernafasan sekunder, modifikasi suara untuk menghasilkan bicara, dan organ chemosensory.
b.    Kerongkongan (esofagus) : Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung.
c.    Lambung (ventrikulus) : Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut. Lambung merupakan tempat sejumlah proses pencernaan berlangsung. Lambung terdiri dari tiga bagian ,yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah (fundus), bagian bawah (pilorus). Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
d.   Usus halus ( intestinum) : usus halus merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari: usus dua belas jari ( duodenum), usus kosong (jejenum), usus penyerap( ileum).
e.    Usus besar (colon) : Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia Coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E.Coli juga menghasilkan vitamin K.

f.     Anus : Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang, maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Ada dua jenis otot spinkler yang menyusun rektum, yaitu otot polos dan otot lurik                                                                                         (Anderson,2008).





DAFTAR PUSTAKA


Budiono, Setiadi. 2011. Anatomi Tubuh Manusia. Bekasi: Laskar Aksara.

Pearce, Evelyn C..2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Terjemahan
                      oleh Sri Yuliani Handoyo. Jakarta : CV. Prima Grafika


Guyton,Arthur (2006). physiology Guyton. elseviers saunders.

Purnomo,Basuki (2007). Dasar-dasar urologi. Sagung seto

Syamsuri, Istamar. (2003). Biologi. Jakarta: Erlangga

Sloane, E., 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Penerbit                                                                     Buku Kedokteran (EGC).

Alberts, Bruce (2017). Molecular Biology of the Cell, Sixth Edition. New                                                                   York and London: Garland Science

Vranova, Martina dan Cornelia. 2014. “Lymphatic vessel in inflamation”.                                                                   Journal of Clinical and Celullar Immunology. Volume 5.

Chalik, Raimundus.2016. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Kementerian                                                                   Kesehatan Republik Indonesia.

Kirnantoro. Maryana. 2016. Anatomi Fisiologi. Yogyakarta: Pustaka Baru                                                                 Press

Moore K.R., Argur K.M. R. 2002. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipocrates

Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control                                                          (CDC) and Prevention. 2009. Overweight and Obesity. Diakses: 19 April 2014.                                    http://www.cdc.gov

Clark, David P. 2005. Molecular Biology Understanding The Genetic                                                                      Revolution. San Diego, California: Elsevier Inc.

Ellis, Harold. 2006. Clinical Anatomy: Applied Anatomy for Student & Junior Doctors.                                        11th edition. USA: Blackwell Publishing.

Febri, S. 2016. Kesehatan Kuku. Bandung. : UKI

Kemal, Adyana. 2002. Dasar-dasar anatomi dan fsiologi tubuh manusia.                                                               Jakarta:UPI

Kadaryanto et al. 2006.20.Biologi 2. Jakarta: Yudhistira.

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.

Widia, Lidia. 2015. Anatomi, Fisiologi dan Siklus Kehidupan Manusia.                                                                   Yogyakarta : Nuha Medika.

Judha, Mohamad. 2016. Rangkuman Sederhana ANATOMI DAN FISIOLOGI                                                         Untuk Mahasiswa Kesehatan. Yogyakarta : Gosyen Publishing

Wahyuningsih, Puji, dkk. (2017). Anatomi    fisiologi. Kementrian kesehatan                                                           republik Indonesia.

Anderson, Paul D.2008. Anatomi & Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta :EGC.

Comments

Paling banyak dilihat

Tabel Angka Romawi 1-100 beserta Cara Pengucapannya dalam Bahasa latin

Cara Membuat Mucilago Untuk Emulsi Pada Sediaan Farmasi

Jurnal Praktikum Ilmu Resep. Resep: 5